Jumat, 05 November 2010

GUNUNG MERAPI

Menjelang petang, aktivitas Gunung Merapi semakin meningkat. Sudah tiga jam Merapi meletus tanpa henti. Wilayah radius 15 kilometer dari puncak Merapi direkomendasikan untuk benar-benar disterilkan.

"Sampai saat ini letusan belum berhenti sejak pukul 16.04 WIB," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Doktor Surono dalam perbincangan di tvOne, Rabu, 3 November 2010.

Menurut Surono, letusan Merapi yang disertai awan panas itu tidak terlihat secara visual karena sudah gelap gulita, ditambah cuaca hujan.

"Seluruh awan panas terbesar, tidak bisa dilihat," kata doktor geofisika lulusan Savoel University, Chambery, Prancis ini.

Letusan petang menjelang malam ini berbeda dengan yang terjadi pada pukul 11.00 hingga petang tadi. Letusan sempat mereda, tetapi jeda hanya berlangsung sejenak.

"Letusan ini sudah ke segala arah. Maka itu saya perintahkan semuanya untuk mundur sampai sejauh 15 kilometer," ujar Surono.

Letusan Merapi pada 26 Oktober yang menewaskan 39 orang itu menghantam Desa Kinahrejo, tempat juru kunci Merapi Mbah Maridjan. Desa Mbah Maridjan sendiri berada sekitar 4 sampai 5 kilometer dari puncak Merapi.

"Jangkauan awan panas ini sekitar 9 kilometer. Lebih panjang dari letusan pertama yang sekitar 7,5 kilometer," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandrio kepada VIVAnews.com sebelumnya. (kd)
• VIVAnews
Pendapat saya sebaiknya untuk saat ini penduduk di sekitar sana tetap mengungsi dahulu jangan kembali ke rumah untuk sementara waktu. Dan lebih menjauh lagi dari sekitar tempat kejadian.
Solusinya di tempat pengungsian harus tersedia segala kebutuhan korban walaupun hanya pas-pas an dan juga harus bersih untuk tempat makan, kamar mandi sehingga terbebas dari penyakit – penyakit yang mungkin akan terjadi dalam kondisi seperti ini. Untuk ke depannya, membangun rumah untuk tempat tinggal para korban kembali yang sudah hancur dan kalau bisa membuat suatu tanggul yang bisa menghambat aliran dari letusan tersebut dan terdapat alat pendeteksi yang lebih canggih lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar