NURUL HUMAIRA
15110216
2 KA 24
PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi besar maupun kecil pasti memiliki pemimpin yang akan mengarahkan tujuan dari suatu organisasi tersebut. Pemimpin itu sendiri dapat diartikan sebagai seseorang yang memberi contoh dan memimpin segala sesuatu nya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Pemimpin juga mempunyai peranan sangat penting untuk para pengikutnya misalnya saja pemimpin itu sebagai motivator dan dapat meningkatkan suatu prestasi organisasi bila pemimpinnya dapat mengatur suatu organisasi tersebut. Bisakah anda bayangkan bagaimana jadinya suatu organisasi bila tanpa pemimpin? Kemudian kepemimpinan seperti apa yang dapat menciptakan prestasi dan mencapai suatu tujuan organisasi?
TEORI
Ada berbagai macam karakter manusia di dunia ini termasuk watak-watak dari seorang pemimpin. Dari berbagai macam karakter dan watak seorang pemimpin itulah timbul bagaimana cara seorang pemimpin itu memimpin suatu organisasi. Berikut ini beberapa macam tipe-tipe kepemimpinan seseorang dalam memimpin suatu organisasi :
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis mempunyai kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang sangat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
(1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, jadi segala sesuatu yang ingin dicapainya dikerjakan sendiri.
(2) mereka bersikap terlalu melindungi,
(3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri,
(4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif,
(5) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri,
(6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
(1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana,
(2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
(3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan,
(4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
(5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya,
(6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
(1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi,
(2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
(3) berambisi untuk merajai situasi,
(4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
(5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan,
(6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi,
(7) adanya sikap eksklusivisme,
(8) selalu ingin berkuasa secara absolut,
(9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
(10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
PEMBAHASAN
Dari masing-masing tipe kepemimpinan di atas terdapat kekurangan dan kelebihannya.
• Untuk tipe kepemimpinan kharismatis, tipe ini lebih banyak menampilkan hal positif yang artinya baik untuk di tiru oleh seorang pemimpin agar dapat menciptakan pengaruh dan semangat yang tinggi kepada pengikutnya.
• Untuk tipe kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik, untuk tipe ini saya rasa lebih banyak negative nya bayangkan saja jika seorang pemimpin tidak memberikan kesempatan untuk pengikutnya inisiatif atau berkreasi. Sama saja halnya seorang pemimpin itu bekerja sendiri tanpa bantuan dari pengikutnya. Tentu saja kepemimpinan ini tidak akan membuat organisasi yang mereka pimpin dapat berkembang dan maju pesat karena kurangnya imajinasi dan inspirasi dari para pengikutnya.
• Untuk tipe kepemimpinan Militeristik, untuk tipe ini saya rasa cukup baik karena dengan peraturan yang ketat maka para pengikutnya pasti akan mentaati semua peraturan yang diberikan oleh pimpinannya asalkan pemimpinnya juga tidak terlalu bersikap otoriter. Tipe kepemimpinan ini baik untuk ditiru selama pemimpinnya dapat mengimbangi pada saat kapan ia harus bersikap tegas dan pada saat kapan ia harus bersikap seperti teman jadi akan terjadi komunikasi yang timbal balik bukan searah saja, tipe ini juga dapat menguntungkan suatu organisasi karena pemimpin yang bersifat tegas akan menghasilkan sesuatu yang baik pula untuk kemajuan organisasinya.
• Untuk tipe kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator). Pada cirri-cirinya terdapat bahwa tipe ini tidak pernah memberi informasi kepada para pengikutnya yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, hal ini tentu membawa dampak buruk dalam organisasi karena tidaka akan terjadi komunikasi yang baik antara pemimpin dan para pengikutnya yang mungkin akan menimbulkan kesalahpahaman untuk melakukan suatu tindakan.
• Untuk tipe kepemimpinan Laissez Faire, kepemimpinan tipe ini tentunya membawa banyak dampak negative karena kalau dari seorang pemimpinnya saja tidak mempunyai kemampuan dan hanya sebagai symbol seorang pemimpin bagaimana para pengikutnya dan organisasinya kan maju dan berkembang? Semua tugas diperintahkan dan diserahkan begitu saja kepada bawahannya tentu saja ini merupakan tipe kepimimpina yang tidak bertanggung jawab.
• Untuk tipe kepemimpinan Populistis, tipe kepemimpinan ini jika diterapkan dalam suatu organisasi sangatlah baik karena masih mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
• Untuk tipe kepemimpinan Demokratis, tipe kepemimpinan ini sangatlah baik jika diterapkan dalam suatu organisasi karena dalam organisasi ini terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dan pemimpin tipe ini pun dapat bekerja sama dengan baik kepada bawahannya tentu saja hal ini dapat membantu para pengikutnya dan dapat memajukan suatu organisasi yang dipimpinnya.
Intinya beberapa tipe kepemimpinan yang ada akan berjalan baik tergantung dari karakter dan kepribadian pemimpinnya itu sendiri.
Sumber : http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/
makasih ya.. sangat bermanfaat ni
BalasHapus